Kamis, 11 Juni 2015


Cerita Sex Aku Dengan Sepupuku Sendiri


Perkenalkan nama ku Agus (nama samara) sekarang aku sudah bekerja di percetakan ternama di daerah ku. Ceritaku ini berawal saat kelas 3 sma pada tahun 2012, di mana saat itu aku pertama kalinya menonton filem bokep. Awalnya sih ingin mencoba tapi akhirnya kejadian. Saat itu, aku sedang telfonan dengan sepupuku, karna saat itu dia tinggal di Gilimanuk. Karna lusa ada upacara agama, aku pun menelfon dia dan menyuruhnya pulang besok, dia pun mau dan pulang esok pagi bersama keluarganya. Akhirnya yang di tunggu-tunggu pun akhirnya datang. Rany (sepupuku) akhirnya sampai di rumah. Dia sampai pada pukul 19.00 maaf kak sudah malem rany baru nyampe tadi di jalan lagi macet, kata rani, yang bikin aku senang adalah rany pulang sendiri tanpa di temani oleh orang tuanya. Katanya sih lusa orang tuanya baru datang. saat sedang asyik ngrumpi tentang sekolah,,rumpian kami pun terpotong karena ibu ku pulang dari lokasi upacara dan menyambut rany. Karna rany capek dari perjalanan yang sangat jauh, dia pun ingin mandy dan memintaku untuk membuatkanya air hangat untuknya mandy. Karna saat itu aku juga belum mandy, aku pun membuat air panas juga untuk ku mandy. Saat aku sedang memasukkan air ke dalam panci, ibu ku pun pamit untuk ke lokasi upacara dan dia pun mengatakan untuk menginap dan berpeesan jaga rumah dan rany baik-baik. Aku pun hanya mengangguk. Saat 2 panci sudah penuh terisi air dan kompor telah terhidupkan aku pun kembali menemui rany di kamarku. 

Saat itu tanpa aku ketahui ternyata rany sedang ganti pakaian dan pintu kamarku juga tidak di kunci. Aku pun langsung membuka pintu kamarku dan melihat rany sedang setengah telanjang, terlihat 2 buah gunung kembar yang tertutup oleh BH butih bermotif bunga. Rany pun hanya tersenyum dan langsung memakai baju yang ada di sampingnya. Aku pun langsung meminta maaf karena aku tidak sengaja langsung membuka pintu kamar ku. Aku pun mendekati rany dan duduk di sampingnya dan ngobrolin tentang pacar, entah kenapa di fikiranku hanya terlintas tentang sex dan sex, aku pun bertanya pada rany, apakah dia sudah punya pacar, awalnya rany berbohong bahwa dia tidak punya pacar, lalu setelah aku Tanya terus dia pun mengaku bahwa dia sudah punya pacar. Lanjut aku bertanya tentang hubungan mereka, sampai akhirnya ada satu pertanyaan yang sampai saat ini masih teringat yaitu “ apakah kamu pernah ml dengan pacarmu?” raut muka rany pun langsung berbeda dan langsung terlihat sedih. Aku pun kembali bertanya, kenapa ran?? Kamu uda pernah ya??  Belum kak, jawab rany, jujur ran kakak gak bakalan kasi tau sapa-sapa kok, dengan raut muka sedih rany pun menjawab, iya kak aku uda pernah saat aku kelas 3 smp saat aku sudah selesai ujian nasional, saat itu pacar ku yang ngajak dan setelah dia ngedapetin keperawananku dia pun ninggalin aku, terlihat matanya rany berkaca-kaca hampir menangis. Ya sudah yang berlalu biarkan berlalu jangan lagi di ulang. Rany pun memelukku sambil berbisik “ kakak jangan beritahu siapa-siapa ya” iya ran sahut ku. Karna saat itu air sudah mulai mendidih aku pun menyuruh rany untuk mandy, rany pun mengangguk dan langsung pergi ke dapur untuk mengambir air. Dia pun melihat aku membuat 2 panci air, dia kembali lagi ke kamar dan bartanya “ kakak, air lagi sepanci itu buat siapa??” buat kakak ran kakak belum mandy. Iss pantes tadi bau, rany pun mengejek ku. Awalnya aku bergurau mengajak rany mandy bareng, tapi setelah aku mengajak rany, rany pun mau karena alas an kasian air lagi 1 panci nanti keburu dingin, “ pikiranku sudah mulai buyar saat itu ”  karena sejak dari TK sampai kelas 4 SD kami mandy bareng. Aku pun menerima ajakan rany. Rany pun mengambil handuknya dan mengambilkan handuk untuk ku, sementara aku sedang memindahkan air panas yang ku buat tadi untuk di bawa ke ember dan membawanya ke kamar mandy. Aku pun memanggil rany untuk segera ke kamar mandy. Iya kak tunggu sebentar teriak rany karna kamar mandy ku lumayan jauh dari kamarku. Rany pun datang dan memberikan handukku. Aku pun menutup pintu kamar mandy. Dengan senyuman, rany pun menyuruhku untuk membuka baju. Awalnya aku gak mau karena aku malu, tetapi rany memaksaku dan dia sendiri yang membuka bajuku. Fikiranku pun sudah sangat goyah. Rany pun menyuruhku untuk membuka celanaku. Aku tidak mau, lalu aku menyuruh rany untuk membuka bajunya dlu baru aku membuka celanaku. Tanpa pikir panjang, rany pun langsung membuka bajunya. aku pun langsung kaget, sesak nafas, saat melihat gunung kembar bila aku ukur kira-kira ukurannya 24B.Tanpa  tertutup sehelai benang, dan putingnya yang sebesar biji kopi dan berwarna hitam kemerahan  yang membuat ku terpesona. Rany pun langsung menyuruhku membuka celanaku. Dengan sedikit malu. Aku pun langsung membuka celana dan celana dalamku. Rany pun tertawa saat melihat burung ku yang sedang setengah tegang. Kakak kok bangun sih, bobokin dulu dong kak. Sambil tertawa. 

Ternyata ukuran burung kakak sudah jauh berbeda yha dari yang dulu. Aku pun hanya tersenyum malu. Rany pun langsung membuka celanyanya dan membuka celana dalamnya. Kami pun telanjang bulat di dalam kamar mandy. Aku langsung menatap vaginanya yang tertutup bulu dan agak sedikit menghitam. Itu punyamu ran?? Kok beda kali gak kayak dulu, sambil menggeleng keheranan. Ya iya lah kak, di gilimanuk kan cuacanya panas, di sana juga aku selalu menggunakan celana ketat yha gini deh jadinya. Kak bole gak aku megang burung kakak?? Uda kangen banget uda lama gak dapet megang burung kakak. Aku pun menutupi burungku dengan tangan. Ihh malu ran. Please kak aku mohon. Aku pun membuka tanganku dan memberikan anu ku pada rani yang saat itu sudah agak tegang karena melihat dada rany. Rani pun mengambil anu ku dan memainkanya . aku pun merasa seperti melayang saat rany memainkan anu ku yang sudah sangat tegang. Rany pun langsung jongkok di depan ku, spontan aku langsung mengambil anu ku, kamu mau apa ran??, iss kakak kok di ambil sih??, memangnya anu kakak mau kamu apain ran ?? iya nanti juga kakak tau, jawab rany. Rany pun kembali mengambil anu ku dan kembali memainkanya, dan kembali jongkok di depanku. Langung rany melumat anu ku dan langsung menghisapnya. Aku pun mengaduh, dan semakin lama gerakan bibir rany semakin kencang, aku pun merasa ada yang mau keluar dari anu ku, ran stop ran kakak mau pipis, rani pun tidak menghiraukan perkataanku. Sampai akhirnya aku pun sudah tak tahan, dan cairan spermaku muntah di dalam mulut rany. Rany pun menelan spermaku dan menjilat sisa sperma yang ada di anu ku. Rasanya badanku lemas sekali dan rany langsung memelukku. Gunung kembar dan bulu vaginya pun menyentuh badan ku, aku pun langsung balas dengan pelukkan mesra. Rany pun langsung mengajakku untuk mandy, aku pun membersihkan sisa spermaku yang masih menempel di anu ku. Setelah selesai mandy aku dan rany langsung handukkan dan langsung pergi ke kamar. Sesampainya di kamar kami berdua mengelap badan yang masih basah. Rany pun langsung membisikkan sesuatu di telinga ku, kakak tadi kan rany sudah muasin kaka di kamar mandy, sekarang giliran kakak dong yang muasin rany. Aku pun hanya menggeleng, kakak gak bisa ran,. Kakak gak tau caranya. Ya tar aku ngasi tau kak, kakak tinggal ikutin aja. Rany pun langsing tidur di kasurku tanpa menggunakan pakaian apa pun. Aku pun langsung memperaktekan adegan yang pernah aku tonton. Aku langsung melumat bibir rany dengan penuh kasih sayang, turun ke leher, dan sampai di payudaranya. Aku langsung memainkan katup payudaranya hingga rany mengaduh, lalu bibirku langsung tertuju pada vaginanya. Pelan-pelan aku menjilat bibir vaginanya dan menjilat kliotisnya. Rany pun mencapai klimaks’a, cairan vaginanya pun terus mengalir keluar. Rany pun menyuruhku memasukkan anu ku ke dalam vaginanya. Aku pun menurutu perkataan rany, dan langsung mencoba memasukkan anu ku ke dalam vaginanya, anu ku sudah masuk dan sudah mulai merasakan pijitan nikmat di dalam vaginanya, pelan-pelan aku memaju mundurkan penis ku perlahan-lahan aku mulai mempercepat gerakan ku. Hingga rany mendesah dan tiba saatnya rany mencapai klimaksnya yang ke dua dan aku pun merasa ada yang mau kluar, dan aku kembali menambah kecepatan. Akhirnya sperma ku keluar di dalam vagina rany, aku merasa lemas, sama juga dengan rany, kami berdua berpelukan di ranjang.

Itu lah kenangan bersama rany sepupuku yang sekarang sudah menikah dengan seorang yang bekerja di Bank swasta. Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar